Meneg BUMN: Garuda maskapai penerbangan terlemah di Asia
Taken from Antara News dated Dec. 31, 2005. So sorry folks, it is still in Bahasa Indonesia. I will do the translation later on as I will post more from Antara News.
*********************************************
JAKARTA (Antara): Menteri Negara (Meneg) BUMN Sugiharto mengungkapkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia sudah termasuk dalam kategori maskapai terlemah di Asia, namun ia membantah pemerintah berencana menjual Garuda seperti yang ditulis oleh sebuah harian ibukota baru-baru ini.
"Garuda sudah termasuk kategori maskapai penerbangan terlemah di Asia," kata Sugiharto dalam temu pers dengan pimpinan media massa di Jakarta, Jumat malam.
Bahkan, katanya, dalam statistik maskapai penerbangan Asia, Garuda tak lagi dimasukkan, karena dianggap tidak relevan untuk dibandingkan dengan maskapai lain, seperti Japan Airlines atau Singapore Airlines.
Ia juga mengatakan kinerja keuangan Garuda juga negatif, dan diperparah dengan utang perusahaan yang mencapai 845 juta dolar AS.
Meski demikian, ia mengharapkan agar di era persaingan global saat ini, dengan juga merosotnya pemasukan Garuda akibat kasus "Bom Bali", mau tidak mau manajemen maskapai penerbangan pemerintah itu harus melakukan transformasi bisnis, misalnya dengan membentuk aliansi atau kerjasama operasi dengan perusahaan penerbangan asing.
Ia mengemukakan dengan adanya kesepakatan mengenai "open air policy" di antara negara-negara di kawasan Asia, persaingan antar perusahaan penerbangan di kawasan ini akan semakin ketat karena satu dan lainnya bebas melayani jalur penerbangan di negara lain.
"Transformasi binis (bagi Garuda) merupakan keharusan," katanya.
Pada bagian lain Sugiharto menambahkan sesuai dengan Master Plan BUMN, telah ditetapkan untuk melakukan konsolidasi jumlah BUMN melalui proses restrukturisasi.
Melalui restrukturisasi, jumlah BUMN yang sekarang ada yaitu 158, akan menjadi 82. BUMN itu akan dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu "stand alone", "sectoral holding", dan merger.
Bertindak sebagai penasehat restrukturisasi adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Bahana Securities.